Kecanduan narkoba adalah penyakit kronis yang mengubah fungsi dan perilaku otak. Kondisi ini menyebabkan dorongan yang tidak terkendali untuk mengonsumsi zat, meskipun individu tersebut menyadari dampak negatif yang ditimbulkan pada kesehatan fisik, kesehatan mental dan sosial mereka. Seiring waktu, penggunaan narkoba dapat memprogram ulang otak sehingga sulit bagi individu untuk berhenti sendiri. Kebutuhan akan zat menjadi semakin intens seiring meningkatnya toleransi serta munculnya gejala putus zat yang dapat membuatnya semakin sulit untuk berhenti.

Narkoba, baik itu opioid, stimulan, benzodiazepin, atau kanabis—masing-masing membawa risiko dan efek jangka panjangnya sendiri. Satu Nusa Recovery berkomitmen untuk membantu individu mengatasi tidak hanya ketergantungan fisik tetapi juga faktor-faktor psikologis mendasar yang berkontribusi terhadap kecanduan.

Dampak Penyalahgunaan Narkoba

Sebagaimana diketahui, penyalahgunaan narkoba mempunyai dampak negatif bagi individu yang menyalahgunakannya, antara lain ;

1. Kesehatan Fisik
   

   Kerusakan organ tubuh seperti hati, ginjal, jantung dan paru-paru. Gangguan sistem saraf yang menyebabkan tremor, kejang atau kelumpuhan. Malnutrisi akibat kehilangan nafsu makan dan gangguan metabolisme. Overdosis yang bisa berujung pada kematian.

2. Kesehatan Mental
   

   Kecemasan, depresi dan paranoia sering muncul pada pengguna jangka panjang. Halusinasi dan delusi dimana pengguna merasa melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata. Gangguan kepribadian dan kehilangan kemampuan berpikir logis. Ketergantungan psikologis yang membuat sulit berhenti tanpa bantuan profesional.

3. Dampak Sosial
   

   Hubungan keluarga rusak karena kehilangan kepercayaan, konflik dan kekecewaan. Tersisih dari lingkungan sosial akibat perilaku yang tidak terkendali. Meningkatnya tindak kriminal seperti pencurian atau kekerasan untuk mendapatkan uang membeli narkoba. Stigma sosial yang membuat penyalahguna sulit diterima kembali oleh masyarakat.

4. Dampak Ekonomi
   - Kerugian finansial pribadi karena uang habis untuk membeli narkoba.
   - Kehilangan pekerjaan akibat menurunnya produktivitas dan tanggung jawab.
   - Beban ekonomi keluarga meningkat karena biaya pengobatan dan rehabilitasi.
5. Dampak Hukum
   Kehilangan masa depan akibat dipenjara karena penyalahgunaan maupun peredaran gelap narkoba.

Treatment Program

Di Satu Nusa Recovery, klien akan mendapatkan program rawatan sebagai berikut ;

1. Detoksifikasi
   Selama 7 hari ke depan, klien akan menjalani program detoksifikasi yang bertujuan untuk membersihkan tubuh dari racun zat, memutuskan siklus perilaku kompulsif serta mengelola gejala putus zat mereka.

2. Stabilisasi
   Untuk 7 hari ke depan, klien akan menjalani program stabilisasi untuk memulihkan kondisi fisik maupun mental setelah program detoksifikasi, membangun kembali fungsi sosial, mengembangkan kemampuan pengendalian diri serta mempersiapkan klien untuk masuk ke inti dari program rehabilitasi Satu Nusa.

3. Pemeriksaan Dasar Kesehatan Fisik
   Setelah bergabung ke program rehabilitasi Satu Nusa, klien akan mendapatkan pemeriksaan dasar kesehatan fisik oleh dokter kami yang meliputi pemeriksaan berat dan tinggi badan, tekanan darah, pemeriksaan nadi, riwayat penyakit, riwayat alergi, riwayat pemakaian obat, pemeriksaan suhu tubuh serta VCT HIV.

4. Psikoterapi
   - Konseling individu dengan menggunakan teknik Terapi Perilaku Kognitif dan Terapi Wawancara Motivasi. - Psikoedukasi sebagai informasi mengenai adiksi, rehabilitasi, bahaya penyalahgunaan narkoba serta pencegahan kekambuhan. - Tugas individu untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dalam suatu pekerjaan.

5. Recovery Assistance
   Pendamping Pemulihan dimana satu orang klien mendapatkan satu orang konselor adiksi yang akan membimbing klien dalam menjalani pemulihan.

6. Satu Nusa Holistic Therapy
   Satu Nusa Holistic Therapy yang merupakan metode rawatan berbasis bukti dan telah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia sebagai gabung dari metode tradisional dan non tradisional. Terdiri dari Terapi Pagi Hari, Terapi Relaksasi serta Terapi Rekreasi untuk mewujudkan Delapan Kesejahteraan Holistik.
   
   
7. After Care
   Perawatan Berkelanjutan yang meliputi pemantauan berkala, tes urin random, akses ke komunitas pendukung pemulihan serta pelatihan dasar konselor adiksi bagi klien yang membutuhkan.